Sunday, 9 February 2014

REFLEKSI RPL



            Tiba masanya pada akhir pelajaran RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) di semester 3 STMIK KHARISMA MAKASSAR ini, banyak sekali kesan dengan pelajaran ini.

            Hal yang terutama yang tidak akan mungkin bisa saya lupakan adalah system pengajaran yang selalu mendumba-dumbakan (bikin kaget). Tiba-tiba ada persentase dan pembagian host secara mendadak (ketika saya menjadi host secara tiba-tiba dan untung saja saya siap) :)

            Ada juga kesan tentang tugas dalam pelajaran RPL, yaitu “EVERYWEEK HOMEWORK”. Cukup WOW juga tetapi disini kita bisa belajar untuk ingat tentang pelajaran pada hari tersebut. Juga tentang tugas persentase yang membuat saya dan kelompok saya harus berjuang keras agar tampilan persentase kelompok kami dalam selembar karton manila oranye itu selalu tampak menarik dan dapat dimengerti oleh semua teman-teman sekalian.

            Kesan selanjutnya saya adalah mengenai kebiasaan dosen kami, untuk selalu menyuruh kami agar rajin membaca (selalu ada sumber referensi yang diberikan untuk dibaca dan akan ada test kecil di awal pertemuan selanjutnya).

            Gawatnya jika diberi sumber referensi adalah ketika sumber referensinya menggunakan bahasa inggris, maka kami akan cukup kesulitan untuk membacanya karena dibutuhkan konsentrasi tinggi agar dapat membaca teks tersebut sekaligus mentranslatenya agar dapat masuk dalam pikiran dan benak kami :)

            Saran saya, ada lebih baiknya sedikit jika sebelum memberi tugas agar mahasiswa diberi sedikit acuan dan pengarahan sehingga mahasiswa dapat mengerti maksud tugas tersebut dan bagaimana membuatnya agar benar, karena sering kali tugas yang diberikan sering mendapat misunderstood dari mahasiswa :)

Pesan saya, teruskan saja tugas-tugas yang begitu heboh dan WOW agar junior-junior juga dapat merasakan penderitaan dan keuntungan yang kami dapatkan dari system pembelajaran yang seperti itu :)

            Sistem pembelajaran yang seperti ini sangat bagus jika diterapkan semua dosen karena tidak akan bosan di dalam kelas walaupun kelasnya 3 sks karena selalu merasa dumba-dumba (kaget tak tertahankan) xD

            This all for today’s blog. GBu !! :)


Proses Pengembangan Perangkat Lunak



Hai, akhirnya setelah sekian lama vakum di dunia blog dan sekarang kembali lagi :)

            Pembahasan kali ini saya adalah mengenai model dalam RPL.
1.     Bussiness Modelling
Apakah kalian pernah mendengar business modeling atau yang kerap kali disebut sebagai model bisnis ? Yah, dalam model bisnis itu, hal yang akan di bahas di dalamnya adalah proses bisnis yang terjadi di dalam suatu system.
Contoh yang akan saya berikan :

Dalam model bisnis ini, proses bisnis utama adalah Penerimaan Barang, Informasi Progress Perbaikan Barang, Pengambilan Barang, dan Pembayaran.
Dalam setiap proses bisnis, tentunya memiliki :
a.      INPUT     : berisi masukan untuk proses
b.     OUTPUT : berisi keluaran yang dihasilkan proses
c.      EVENT    : berisi factor pemicu terjadinya proses
d.     INFO        : berisi hal-hal penting terkait proses
e.      GOAL       : berisi tujuan utama dilaksanakannya proses

Dalam model bisnis pada SISTEM INFORMASI SERVIS HP TULALIT CELL ini, setiap proses pastinya saling berkaitan.
Mulai dari ketika pelanggan datang ke counter TULALIT CELL dan menyerahkan HPnya untuk diservis. Selanjutnya bagian kasir akan mencatat kondisi HP dan akan menyerahkan STT kepada pelanggan sebagai bukti diterimanya HP pelanggan.
Ketika pelanggan ingin mengetahui sejauh mana proses perbaikan HP, maka pelanggan dapat menghubungi TULALIT CELL dengan menyebutkan nomor STT sebagai identitas perbaikan.
Selanjutnya, ketika HP pelanggan sudah selesai diperbaiki, maka pelanggan dapat mengambil HPnya. Namun harus melakukan pembayaran terlebih dahulu. Pelanggan cukup menyerahkan STT kemudian kasir akan mencari dan memberikan HP serta menyebutkan jumlah yang harus di bayar oleh pelanggan. Kemudian, pelanggan dapat membawa pulang HPnya :)

2.     Function Modelling
Dari model bisnis, kemudian dapat dibuat model fungsi yang berisi keterkaitan antar entitas (ERD-ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM).
Contoh ERD SI-SERVIS HP TULALIT CELL:

Dari gambar diatas menunjukkan keterkaitan antar satu entitas dan entitas lain dimana setiap entitas masing-masing memiliki atributnya masing-masing dan entitas tersebut mengarah ke relasi yang menghubungkannya dengan entitas lainnya.
Dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa teknisi dapat menggunakan komponen untuk memperbaiki hp yang dimiliki pelanggan.

3.     Data Modelling
Dari function modeling kemudian kita dapat membuat data modeling yang berisi tampilan arus data (DFD-DATA FLOW DIAGRAM).
Contoh DFD SI-SISTEM INFORMASI TULALIT CELL :

Gambar diatas menunjukkan diagram conteks yang berisi hubungan system terhadap entitas secara keseluruhan.

Gambar diatas menunjukkan diagram berjenjang yang membagi system menjadi data-proses-output(laporan).











Gambar diatas menunjukkan DFD Level 1, yaitu kaitan antara proses utama keseluruhan dan entitas langsung. Dari DFD setiap proses secara mendetail, akan menghasilkan data store untuk penyimpanan data utama yang bersifat penting.

4.     Behaviour Modelling
Secara garis besar, model behavior itu menunjukkan hubungan system secara langsung terhadap user, misalnya tampilan program dalam bahasa VB (Visual Basic).
Dalam membuat behavior modeling ini, hal yang terutama perlu diperhatikan dalam membuat program interfacenya adalah harus memiliki konsistensi symbol, menyediakan fitur help untuk membantu user, dan tidak membebani ingatan user.

Sekian dulu posting saya kali ini, semoga bermanfaat :)