Thursday, 7 November 2013

Mengenal RAD

            Sebelum kita mengenal RAD (Rapid Application Development), sebaiknya kita terlebih dahulu mengetahui apa itu software process. Software Process atau yang biasa disebut dengan proses perangkat lunak adalah suatu proses dalam pembuatan sebuah perangkat lunak, dimulai dari tahap pengomunikasian, perencanaan, persyaratan kebutuhan, pemodelan, pengonstruksian, pengujian program, pemasangan program, sampai pada tahap implementasi dan pengembangan kedepannya sebagai tanggungjawab software analyst.

            Ada beberapa macam software process, diantaranya : waterfall model, prototyping model, Rapid Application Development, Incremental Model, Iterative-Incremental Model. Nah, pada pembahasan kali ini akan membahas mengenai salah satu dariantara beberapa macam software process yang sudah disebutkan, yaitu Rapid Application Development (RAD).

            RAD (Rapid Application Development) adalah proses pengerjaan (pembangunan) perangkat lunak yang dikerjakan secara bertingkat yang hanya mempunyai waktu pengerjaan yang singkat, sehingga mengutamakan pada siklus pembangunan yang singkat dan cepat. Berarti dalam hal ini, metode RAD itu dikerjakan dalam beberapa tim kerjam sehingga dapat menjalankan proses ke dalam model waterfall , namun dalam bagian-bagian software yang terpisah.

            Maksud dari pengerjaan dalam tim adalah berarti pengerjaan model RAD ini dibagi ke dalam beberapa tim dimana masing-masing tim mengerjakan sebuah modul tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya, sehingga waktu untuk menyelesaikan sebuah software menjadi lebih singkat. Contohnya : jika seorang software analyst ingin membuat program kalkulator sederhana, maka ia membentuk 4 tim, diantaranya ada tim yang mengerjakan program tambah, ada yang mengerjakan program kurang, ada yang mengerjakan program kali dan ada yang mengerjakan program bagi.



Gambar Pengerjaan RAD
Pengerjaan RAD terbagi dalam tim yang mengerjakan pekerjaan yang setingkat tetapi berbeda sesuai dengan pembagian modul system yang sudah ditentukan sebelumnya

           
Ada beberapa alasan kebanyakan software analyst memilih metode RAD, yaitu jika software analyst ingin mendapatkan desain system untuk diserahkan kepada konsumen dengan batasan system yang jelas sehingga tidak mengalami perubahan dan system tersebut dapat dikembangkan dengan mudah, serta sekaligus dapat menghemat waktu dan mengoptimalkan kualitas system yang dihasilkan.

Ada juga beberapa alasan negative yang patut dipertimbangkan oleh software analyst jika ingin memilih metode RAD, yaitu jika software analyst hanya ingin menggunakan metode RAD untuk menghemat biaya dan waktu pengembangan system karena sulit menemukan tim yang sungguh-sungguh mampu memanajemen biaya dan waktu sehingga biaya dan waktu yang dikeluarkan tidak menjadi lebih besar dari perkiraan(target).

Tujuan digunakannya metode RAD oleh software analyst adalah :
a.      Memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan karena system analyst tidak mempunyai hak untuk mengubah komponen system.
b.     Meningkatkan kepuasan konsumen karena jika dilakukan pengorbanan kebutuhan sekunder konsumen maka system dapat diselesaikan menurut jadwal.
c.      Biaya pengembangan system termurah karena dengan menggunakan komponen yang sudah ada dapat memperkecil biaya jika dibanding bila menggunakan komponen yang dikembangkan sendiri.

Kelebihan metode RAD adalah selain pengerjaan system lebih cepat, system analyst juga dapat menggunakan kembali komponen yang sudah ada sehingga system analyst tidak perlu mengembangkan komponen dari awal lagi. Selain itu, proses pengiriman system menjadi lebih mudah karena system dibuat modul per modul berupa potongan script program, sehingga membutuhkan waktu pengerjaan yang singkat. Metode RAD ini dapat dikatakan lebih efektif jika dibandingkan dengan metode waterfall, sebab metode RAD ini menghasilkan system yang langsung memenuhi kebutuhan pelanggan.

Kekurangan metode RAD adalah metode ini tidak tepat jika digunakan untuk membuat system yang memiliki ukuran besar dan mempunyai resiko tekhnik yang tinggi, sebab pembuatan system bisa mencapai kegagalan jika waktu kesepakatan tidak terpenuhi sesuai permintaan konsumen. Selain itu, metode RAD ini membutuhkan banyak orang yang akan dibagi ke dalam tim untuk menyelesaikan sebuah proyek, dimana antara software analyst, tim yang terbentuk dan konsumen harus memiliki komitmen yang kuat dalam menyelesaikan sebuah system, dan jika system tersebut tidak dibangun dengan benar, maka metode ini akan menjadi bermasalah. Metode RAD ini cukup merepotkan bagi software analyst dan konsumen, sebab jika terjadi perubahan komitmen ditengah pengembangan program, maka perlu dibuat kontrak baru diantara mereka. Selain itu, metode RAD ini juga memiliki resiko kerja yang cukup tinggi karena dikerjakan dalam modul yang berbeda dalam waktu yang bersamaan namun di tempat yang belum tentu sama, sehingga kurangnya komunikasi antara anggota tim bisa menjadi salah satu pemicu lamban dan gagalnya system yang dikembangkan dengan metode RAD.

No comments :

Post a Comment